Cari Blog Ini

Selasa, 29 Maret 2011

Bintang Itu...Telah Redup

Rinai hujan sore ini yang memerciki kaca jendelaku ah,begitu indah rupanya. Sedari tadi aku tak beranjak dari tempat dudukku ini,di balik jendela. Hanya terus memandangi hujan dan sesekali mataku menyapu bagian-bagian ruangan ini dan menghela nafas panjang.
"Hujan. Ya,hujan. Betapa ajaib dirimu,Penciptamu teramat sangat luar biasa. Rinduku pada kenangan-kenangan indah masa lalu bak asap yang mengepul di kamar hampa bercat putih pudar ini,menyesakkan memoriku,mengganjal jiwaku,nafasku seakan tersendat,ku hela lagi nafas yang cukup panjang untuk menstabilkan emosiku. Dan impian-impian itu..."Gumamku dalam hati."Ah,sudahlah. Yang terjadi sekarang ya sekarang. Bukan yang lalu atau yang akan datang."Hatiku bergumam lagi.

Entah mengapa nampaknya alam tak mengizinkanku ke mana-mana sore ini. Alhasil,aku hanya diam di rumah menikmati sensasi hujan dengan segala sedu sedanya. Entah sudah berapa kali juga ku tuangkan teh dalam teko berukuran sedang ke dalam cangkir kecil beningku yang ku buat sebelum ku benar-benar berada di posisi ini untuk menikmati tetesan-tetesan yang berguguran itu. Ya tentu saja aku harus menyiapkannya,karna jika aku hanya membuatnya di dalam gelas aku harus bersusah payah merangkak ke dapur jika aku mau minum lagi. Hujan tak kunjung reda. Jinggapun datang menyulam keanggunan petang bersama butiran-butiran hujan. Gema adzan bersahutan terdengar di telinga. Akupun beranjak menyambut seruan tersebut untuk segera mengambil air wudhu dan sholat maghrib.

Selepas isya hujan memang sudah tak selebat sore tadi. Tapi percikan-percikan air itu masih turun menyapu bintang-bintang yang harusnya hadir di kala malam. Langit kelam berkian kali dijepret kilat yang menyambar. Aroma basah yang membekukan jiwa. Semua ini sungguh mengingatkanku pada kisah hidupku di masa silam. Mataku mulai tergenang layaknya air hujan yang menggenangi lubang-lubang jalan. Tak kuasa ku menahan akhirnya air mataku mengalir juga ke pipi dengan kepiluan yang mendalam. Oh bintangku,bersinarlah!ku sangat merindukanmu.
***

Rabu, 09 Maret 2011

Ukhuwah Fillah,Untukmu Saudaraku!

Saudaraku!
Kapan kita kan kembali bersama berjabat kebahagiaan?
Kapan lagi kita berdiri di bawah azzura dgn sinar surya yg menyuntikkan semangat?
Kapankah kita kembali seperti dulu
Riang tanpa beban
Memetik bintang2 ketenangan di atas sana...

Saudaraku,
kita seiman
Kembalilah!
Agar kita bersama-sama berjalan menyusuri kehidupan ini
Fillah,saudaraku...
Aku ingin kita terbang mencapæ cita
Secepat inikah berlalu ukhuwah kita?
Kita terpisah&tak tahu jalan di mana jalan Allah lah yg benar
Kini,aku tengah bungkam
Aku merindukanmu
Aku yaqin kita akan berjumpa nanti
Semoga sahabatku!
Bertemu di jalan yg sungguh indah&damæ
Jln yg penuh dgn wajah2 keikhlashan