Cari Blog Ini

Selasa, 07 Februari 2012

Sajak Romansa Lazuardi

Mentari bertudung jingga
Debur mengantar sekawanan elang rehat membidik mangsa
Lazuardi bening terbenam di pulau ini
Terkubur pada pesisir kelabu
Gadis kecil itu terpatri. . .
Memelas surya iba padanya
Akan menginap gelap di pantai haru ini,lagi
Rona petang tersenyum ramah
Saga dan masih kelabu endapannya
Oh. . .
Gadis itu,
kerlingan kedip mata lugunya,
bibir pelanginya;
Menyisihkan tabir lazuardi
Terangkai menjadi sajak
Peristiwa berima bergelora

Romansa rembulan di kota maya
Dia berlari
Menghindar atau menikmati,
Derai berlomba bertahta sunyi
Diam. . .
Perpaduan yang manis
Hasratnya ingin kembali besok
Seperti besok yang ia nanti kemarin

Pendar lilin dalam ruang hitam
Cibir cibir akibat badai
Gadis mungil malang,berkawan rintang
Hanya satu yang ia lihat
Setiap detak jarum jam maju tanpa kompromi
Berputar tak enggan,tak tahu malu
Tatapan mata memicing
Sahut serak suaranya membayangi binar lentera;Do'aku padamu Tuhan,yang ingin besok datang
Angin saba miris meredup
Bersahabat meniup rambutnya
Jua titisan ibunya,ketika sangat kanak-kanaknya dulu

Do'a;Yang paling kuat menjaga rahasia dan paling siap membendung air matamu,serta setia memposkan impianmu pada Tuhan
=====================
Impianmu belum usai,sayang!tak kan kandas oleh asinnya laut di singgasana setapakmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar