Setelah ketiadaan itu,Dik
Rumah ini menjadi kaku bersayap debu
Setelah hembusan nafas itu,Mah
yang terakhir mengembun telinga,Tangan ini kosong menjelang tidur
Setelah kepergian itu,sayang
Aku lupa berbagai kondisi di ruang ini
Kekasih. . .
Hambar air mata terbendung menyaksikan ini
Kosong...di setiap sudut ruang ada siluet tawamu,kandas suaranya
Tertegun,memeluk jantungmu di jariku
Semua maya sirna rasa
Semu,mati denyut nadi beraroma syahdu
Setelah ketiadaan itu. . .
Caya bintang menjadi belukar
Pendar manja membakar hening
Mencekik ringkasan kenangan yang hampir direnggut bayu,aku kehilangan
Tubuh langit mencurahkan kabut
Mendesak degup yang kalut
Dan bangkitlah...
Dan bangkitlah!
Mencengangkan wajahku mata sembabku
Tetap ada dalam ketiadaan
Setelah ketiadanmu
Ketiadaanku
Dan datang kembali
@February,20 2012
by:el-Lail abdatullaH kholilul Robbul Mu'iz
Rumah ini menjadi kaku bersayap debu
Setelah hembusan nafas itu,Mah
yang terakhir mengembun telinga,Tangan ini kosong menjelang tidur
Setelah kepergian itu,sayang
Aku lupa berbagai kondisi di ruang ini
Kekasih. . .
Hambar air mata terbendung menyaksikan ini
Kosong...di setiap sudut ruang ada siluet tawamu,kandas suaranya
Tertegun,memeluk jantungmu di jariku
Semua maya sirna rasa
Semu,mati denyut nadi beraroma syahdu
Setelah ketiadaan itu. . .
Caya bintang menjadi belukar
Pendar manja membakar hening
Mencekik ringkasan kenangan yang hampir direnggut bayu,aku kehilangan
Tubuh langit mencurahkan kabut
Mendesak degup yang kalut
Dan bangkitlah...
Dan bangkitlah!
Mencengangkan wajahku mata sembabku
Tetap ada dalam ketiadaan
Setelah ketiadanmu
Ketiadaanku
Dan datang kembali
@February,20 2012
by:el-Lail abdatullaH kholilul Robbul Mu'iz
Tidak ada komentar:
Posting Komentar